| Dwi Anugrah Mugia Utama | Bobotoh | Mountaineering | Vegetarian | Working Class | Partikel Bebas |

Monday, August 30, 2010

Inter Island Cup (IIC) 2010 at Jakabaring Stadium Palembang; PERSIBA Balikpapan 2 - PERSIB Bandung 3



Inter Island Cup (IIC) 2010 at Jakabaring Stadium Palembang;
PERSIBA Balikpapan 2
PERSIB Bandung 3

Dalam laga perdana yang dilakoni skuad PERSIB Bandung dalam turnament IIC 2010 yang berlangsung di Stadion Jakabaring Palembang tadi malam, sangat terlihat permainan Cecep Supriatna dkk kurang begitu greget, meskipun kedudukan akhir 2-3 untuk kemenangan PERSIB. Hal ini nampaknya bisa cukup dimaklumi selain karena faktor pertandingan perdana yang dilakoni skuad PERSIB, faktor ketidakhadiran 5 pemain inti yang sedang menjalani pemusatan pelatihan timnas Garuda pun menjadi alasan yang kongkret. Selain itu pun harus diingat pula PERSIB dalam pertandingan tersebut belum diperkuat 2 pemain asing Asia, yang semoga secara skill dan kualitas nya diatas rata2 pemain yang telah ada.
Hal ini sangat terlihat mencolok pada sektor pertahanan tim PERSIB, dimana 2 orang yang bertugas entah itu menjadi seorang stoper, libero, atau center back belum bekerja secara maksimal dan terjalin nya sebuah komunikasi yang cukup baik di lapangan. Beberapa kali pun offside trap yang diterapkan gagal dijalankan dengan baik dan selalu lambat untuk menutup pergerakan para striker lawan, untung nya penyelesaian akhir sang top skor ISL musim lalu Aldo Baretto pun kurang begitu baik. Hal ini sangat lah berbahaya jika PERSIB berhadapan dengan tim2 yang memiliki striker2 bertipikal petarung dan oportunis layaknya Keith Kayamba Gumps atau Boas Salosa.
Sedangkan posisi wing back kanan yang ditempati Wildansyah terlihat belum terbiasa atau masih sedikit canggung dengan pola 4 pemain sejajar di lini pertahanan yang diterapkan coach Darko, hal ini bisa dilihat dari kedua goal yang bersarang ke gawang PERSIB pun berawal dari serangan yang dibangun Eka Santika dkk dari sektor sisi kanan pertahanan PERSIB, sedangkan di posisi wing back kiri punggawa baru PERSIB musim ini Isnan Ali dengan segudang pengalamanya allhamdulilah bermain cukup taktis.
Di sektor tengah nampaknya coach Darko lebih memaksimalkan kedua sayap dibandingan serangan yang dibangun lewat tengah lapangan. Terlihat Esteban Viscara begitu jarang memberikan umpan2 cantiknya pada kedua striker, selain itu pun sepertinya bola terlalu nyaris jarang berlama-lama berdiam di kaki Viscara layaknya seorang konduktor permainan. Namun dibalik itu semua service bola mati seorang Viscara mempunyai kredit poin tersendiri, beberapa kali umpan manisnya memanjakan kedua striker termasuk goal ke dua PERSIB yg diselesaikan dengan baik melalui tandukan seorang Christian Gonzales.
Namun sayang permaina seorang Airlangga di babak pertama yang diplot sebagai sayap kanan bekerja tidak cukup maksimal, naluri seorang Airlangga sebagai seorang striker lebih menonjol, dimana Airlangga terlihat beberapa kali melakukan shoot ke arah gawang lawan yang nampaknya kurang efektif. Namun permainan Siswanto di sektor kiri cukup menjanjikan, beberapa kali Siswanto memberikan service2 yang cukup memanjakan kedua striker, malah beberapa kali Siswanto mengeluarkan skill bermain nya yang diatas rata2 untuk melewati hadangan pemain lawan.
Pada babak ke dua coach Darko memberikan kepercayaan pada pemain muda Jejen Zaenal, dan tanpa diduga permainan Jejen cukup begitu impresif di sisi kanan permainan, satu assist nya pun berbuah manis karena mengakibatkan seorang Dadic melakukan goal bunuh diri.
Dalam pertandingan tersebut pun terlihat coach Darko memainkan pola yang masih jarang diadopsi tim2 di Indonesia, formasi ini membutuhkan pemain dengan kualitas dan karakter menyerang, tetapi harus punya kesadaran untuk bertahan saat kehilangan bola. Selain itu, seorang yang diplot menjadi seorang gelandang bertahan pun harus disiplin akan posisi, tahu kapan naik dan kapan harus turun. Terlihat beberapa kali di lapangan coach Darko meneriaki Hariono untuk melakukan hal tersebut dan sadar posisi.
Untuk posisi striker sendiri nampaknya belum terjalin kerjasama dan komunikasi yang cukup apik antara seorang Christian Gonzales dan Pablo Frances, harus dimaklumi juga karena waktu nya pun belum lama untuk menemukan chamestry di antara keduanya, layaknya musim lalu ketika El Loco bertandem dengan Hilton Moreira. Tapi seiring jalan nya waktu insya Allah chamestry itu akan terbentuk dengan sendirinya.

*Semoga dipertandingan selanjutnya masih dalam gelaran Inter Island Cup (IIC) melawan Sriwijaya FC para punggawa PERSIB bermain lebih baik dan baik lagi, agar terbentuk nya sebuah tim yang kuat dan memiliki mental juara. Karna sebuah pertandingan uji coba bukan hanya untuk melihat hasil skor pertandingan tapi yang terpenting permainan yang ditampilkan untuk bahan sebuah evaluasi di pertarungan yang sesungguhnya. JAYALAH PERSIBKU!

Oleh Dwi Anugrah Mugia Utama
Pecinta Sepakbola dan Bobotoh Persib