foto: istimewa (google) |
Tercengang dan terperanjat itulah
reaksi saya ketika menyaksikan pertandingan lanjutan kompetisi ISL antara tuan
rumah PSAP Sigli melawan Pelita Jaya (18/6) yang disiarkan di salah satu
stasiun TV Swasta. Pada menit 30 tiba-tiba wasit yang memimpin pertandingan
membunyikan peluit agar pertandingan yang sedang berlangsung berhenti untuk
sementara waktu, hal ini bukan karena ada pemain yang cedera atau bahkan
kerusuhan yang kerap terjadi di pertandingan sepakbola Negara ini.
Atas kesepakatan kedua belah
pihak sebelum memulai pertandingan, kubu PSAP Sigli dan Pelita Jaya Karawang
bersepakat bahwa ketika Adzan Ashar berkumandang mereka sepakat untuk menghentikan
pertandingan sementara waktu dan melanjutkan pertandingan ketika adzan selesai
dikumandangkan. Hal ini bagi kita para penikmat sepakbola di tanah air maupun
dunia merupakan sebuah barang yang sangat langka dan hebat. Bagaimana tidak
pertandingan terhenti beberapa saat untuk menghormati umat Islam yang sedang
mengumandangkan adzan untuk panggilan Shalat. Tidak lama kemudian, kurang lebih
hanya sekitar 4 menit saja, wasit pun kembali melanjutkan pertandingan ketika
adzan yang dikumandang sang muadzin pun selesai.
Seperti yang kita ketahui
bersama, Aceh merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang menerapkan syariat
Islam dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya, seperti wajibnya seorang
wanita Muslim untuk menggunakan jibab dan menutup aurat ketika mereka hendak
keluar dari rumah. Disini saya sebagai penulis melihat sudut pandang yang
sangat cantik, dimana kearifan local tersebut bisa berpadu dengan sebuah
pertandingan sepakbola dan tidak sampai merugikan sama sekali pihak manapun. Respect!
Oleh Dwi Anugrah Mugia Utama
Pecinta Sepakbola dan Bobotoh Persib
Pecinta Sepakbola dan Bobotoh Persib
No comments:
Post a Comment