Lagi-lagi Lembaga tertinggi persepakbolaan di negara ini membuat sebuah aturan absurd dan sangat tidak masuk akal. Komisi Disiplin melalui juru bicaranya Hinca bahwa Panpel Persib mendapatkan denda atas kejadian yang berlangsung di stadion Si Jalak Harupak Kab.Bandung saat Persib Bandung menjamu Persebaya Surabaya karena Komisi Disiplin PSSI menilai puluhan ribu penonton yang hadir menyanyikan yel-yel yang berbau rasis.
Apakah di dalam kamus bahasa Indonesia telah diubah bahwa kata-kata kasar seperti maaf-anjing dan goblog termasuk kata rasis? Di belahan dunia mana pun termasuk negara-negara yang sangat menjunjung tinggi HAM seperti Inggris atau bahkan Amerika Serikat pun yang saat ini sedang demam sepakbola, menonton sepakbola pasti tidak akan pernah jauh dari yang namanya ngumpat-mengumpat terhadap tim lawan. Berbeda konteks kalau berbicara rasialisme seperti kasus yang menimpa striker muda Inter Milan Balloteli ketika mendapat ejekan suara monyet oleh para pendukung Juventus ketika kedua tim bertemu. Atau kasus Samuel Eto'o musim yang lalu ketika mendapatkan perlakuan serupa dari pendukung Villareal dan Valencia. Lalu mengapa PSSI tidak bisa membedakan antara berbicara kasar/mengumpat dengan berbicara rasis? apakah berbicara kasar sekarang ini tidak diperbolehkan di dalam kawasan stadion di seluruh Indonesia?
BEBERAPA CHANTS FANS CLUB EROPA UNTUK RIVAL MEREKA MASING-MASING:
Oh Merseyside (oh Merseyside),
Is full of s**t (is full of s**t),
Oh Merseyside is full of s**t,
Its full of s**t, s**t and more s**t,
Oh Merseyside is full of s**t.
*Chants Manchester United Fans terhadap seteru abadi mereka Liverpool.
Benitez have you ever? Have you ever? seen your dick?
*chants para pendukung tim di Liga Inggris untuk mengina pelatih Liverpool Rafa Benitez.
Galatasaray, galatasaray we want going to fuc**d your mom.
*yel-yel Fans Fenerbache Turki untuk seteru abadi mereka Galatasaray.
Apakah di dalam kamus bahasa Indonesia telah diubah bahwa kata-kata kasar seperti maaf-anjing dan goblog termasuk kata rasis? Di belahan dunia mana pun termasuk negara-negara yang sangat menjunjung tinggi HAM seperti Inggris atau bahkan Amerika Serikat pun yang saat ini sedang demam sepakbola, menonton sepakbola pasti tidak akan pernah jauh dari yang namanya ngumpat-mengumpat terhadap tim lawan. Berbeda konteks kalau berbicara rasialisme seperti kasus yang menimpa striker muda Inter Milan Balloteli ketika mendapat ejekan suara monyet oleh para pendukung Juventus ketika kedua tim bertemu. Atau kasus Samuel Eto'o musim yang lalu ketika mendapatkan perlakuan serupa dari pendukung Villareal dan Valencia. Lalu mengapa PSSI tidak bisa membedakan antara berbicara kasar/mengumpat dengan berbicara rasis? apakah berbicara kasar sekarang ini tidak diperbolehkan di dalam kawasan stadion di seluruh Indonesia?
BEBERAPA CHANTS FANS CLUB EROPA UNTUK RIVAL MEREKA MASING-MASING:
Oh Merseyside (oh Merseyside),
Is full of s**t (is full of s**t),
Oh Merseyside is full of s**t,
Its full of s**t, s**t and more s**t,
Oh Merseyside is full of s**t.
*Chants Manchester United Fans terhadap seteru abadi mereka Liverpool.
Benitez have you ever? Have you ever? seen your dick?
*chants para pendukung tim di Liga Inggris untuk mengina pelatih Liverpool Rafa Benitez.
Galatasaray, galatasaray we want going to fuc**d your mom.
*yel-yel Fans Fenerbache Turki untuk seteru abadi mereka Galatasaray.
Oleh Dwi Anugrah Mugia Utama
Pecinta Sepakbola dan Bobotoh Persib
Pecinta Sepakbola dan Bobotoh Persib
No comments:
Post a Comment