| Dwi Anugrah Mugia Utama | Bobotoh | Mountaineering | Vegetarian | Working Class | Partikel Bebas |

Sunday, May 16, 2010

Transformasi Mencari Bentuk



Mungkin manusia ditakdirkan untuk hidup dan berdosa. Hanya untuk mengurai kesempurnaan yang tidak berbilang. Tetapi siapa yang mampu menilai sebuah kesempurnaan? bukan aku, kamu, kalian, maupun yang lainnya. Meluncur begitu saja diantara kaki-kaki bukit hitam yang licin serta berbau amis darah. Toh, dosa sudah lama tak dikunjungi lagi. Meminjam istilah Anton Kurnia, yang dikutip dari bukunya “Dunia tanpa Ingatan”, setelah “tidur panjang” selama lebih dari tiga puluh tahun serta “mimpi buruk” penindasan struktural dan penjajahan kultural yang nyaris tak kunjung usai, kita terbangun bagaikan kumpulan kanibal “yang lupa pada kodratnya sebagai manusia.” Seolah menggambarkan kegetiran yang menimpa perasaan sebagian besar bobotoh di awal musim penyelenggaraan kompetisi Indonesia Super League ini. Karena akibat kebrutalan dan kebodohan sebagian oknum bobotoh yang dilakukan ketika PERSIB mengalami sebuah kekalahan pada awal kompetisi. Akibatnya seluruh bobotoh dan semua pihak yang secara tulus mencintai tim ini pun ikut terkena imbas bagaikan sebuah efek domino. Salah satunya dimana bagaikan seorang pesakitan, kita tidak diperkenankan menggunakan attribut kebanggaan, kala mendukung tim kebanggan secara langsung. Akibat aturan absurd yang dibuat oleh orang-orang tidak profesional yang memimpin jalannya kompetisi ini.
Tahun memang telah berganti, bukan bermaksud underestimate atau bahkan berfikir utopis. Namun ketakutan dan kecemasan hal serupa terjadi kembali, selalu menghantui pikiran pihak-pihak yang mencintai tim ini secara tulus. Karena bukan tanpa alasan kekhawatiran seperti ini akan terjadi kembali, seolah-olah tanpa jera dan perasaan tersakiti, kejadian serupa terus berulang-ulang hampir di setiap tahun nya. Bahkan dengan alibi yang mereka perkuat di dalam benak diri, dan cenderung seperti mencari pembenaran-pembenaran lain yang sifatnya tabu, bahkan hanya mengada-ngada belaka.
Semoga saja seiring bertambahnya usia bumi ini, beriringan pula dengan harapan dan mimpi kita menjadikan bumi ini lebih indah dan sedikit beradab. Why not! Kalau mengutip perkataan bijak K.H. Abdullah Gymnastiar, “Mulailah dari diri sendiri... Mulailah dari hal yang kecil... Mulailah dari sekarang” Cheers!

Oleh Dwi Anugrah Mugia Utama
Pecinta Sepakbola dan Bobotoh Persib

No comments:

Post a Comment